Karo, 27 Mei 2025 – Sebuah operasi evakuasi yang penuh tantangan berhasil dilakukan oleh jajaran Polres Tanah Karo di kawasan perladangan terpencil Desa Kuta Bangun. Tim gabungan dari Inafis Satreskrim Polres Tanah Karo dan personel Polsek Tigabinanga berhasil mengevakuasi tulang belulang manusia yang diduga kuat merupakan jenazah MS (65), seorang petani setempat yang telah dilaporkan hilang sejak hari sebelumnya.
Kejadian bermula ketika keluarga MS melaporkan kehilangan anggota keluarganya tersebut ke pihak kepolisian. Menurut keterangan keluarga, korban terakhir terlihat pada Senin (26/5/2025) sekitar pukul 10.30 WIB saat berpamitan hendak pergi ke ladang. Sejak saat itu, komunikasi dengan korban terputus sama sekali – telepon genggamnya tidak dapat dihubungi dan tidak ada kabar tentang keberadaannya. Kekhawatiran keluarga pun semakin menjadi ketika korban tidak pulang hingga malam hari.
Pada Selasa pagi (27/5), keluarga yang semakin cemas memutuskan untuk melakukan pencarian intensif. Pencarian difokuskan di sekitar rumah dan area perladangan Numpang milik korban. Di dalam sebuah gubuk di ladang tersebut, keluarga menemukan barang-barang pribadi milik MS, namun sang pemilik tidak ditemukan di lokasi. Situasi ini semakin menguatkan kekhawatiran keluarga akan kemungkinan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Menyadari situasi yang semakin mengkhawatirkan, keluarga segera melaporkan temuan ini kepada Kepala Desa setempat dan Polsek Tigabinanga sekitar pukul 15.00 WIB. Respon cepat diberikan oleh aparat kepolisian. Kapolsek Tigabinanga, Iptu. Solo Bangun, S.H., segera memimpin langsung operasi pencarian bersama Kanit Reskrim Ipda. Arjuna Tarigan dan sejumlah personel lainnya. Operasi pencarian ini melibatkan juga warga setempat yang turut membantu.
Lokasi pencarian merupakan area perladangan dengan medan yang cukup berat – topografi yang curam dan kondisi tanah yang terjal membuat proses pencarian menjadi sangat menantang. Namun kerja keras tim membuahkan hasil ketika di suatu titik di kawasan perladangan tersebut ditemukan sesosok jenazah yang sudah dalam kondisi tulang belulang. Identifikasi awal dilakukan oleh anak korban yang turut dalam pencarian, yang meyakini jenazah tersebut adalah ayahnya berdasarkan pakaian yang masih melekat pada jenazah.
Menghadapi temuan ini, personel kepolisian segera mengambil langkah-langkah profesional. Area sekitar lokasi temuan segera dipasangi garis polisi untuk mengamankan TKP. Tim Inafis dari Polres Tanah Karo yang datang kemudian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) secara menyeluruh. Proses evakuasi jenazah dilakukan dengan penuh kehati-hatian mengingat kondisi medan yang ekstrem dan kondisi jenazah yang sudah dalam keadaan tulang belulang.
Kapolres Tanah Karo, AKBP Eko Yulianto, S.H., S.I.K., M.M., M.Tr.Opsla., dalam keterangannya menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas peristiwa ini. “Kami turut berduka cita yang mendalam atas meninggalnya warga kami ini. Kami juga mengapresiasi kerja cepat dan profesional personel Polsek Tigabinanga dalam menindaklanjuti laporan masyarakat,” ujar Kapolres.
Lebih lanjut Kapolres menjelaskan bahwa langkah cepat evakuasi dan identifikasi dilakukan untuk dua tujuan utama. Pertama, untuk memberikan kepastian dan ketenangan bagi keluarga korban. Kedua, untuk memastikan tidak ada unsur pidana dalam kasus ini. “Kami memahami ini adalah saat yang sulit bagi keluarga, karena itu kami berusaha memberikan pelayanan terbaik,” tambahnya.
Setelah melalui musyawarah internal keluarga, diputuskan bahwa jenazah tidak akan dilakukan otopsi. Keputusan ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, termasuk riwayat kesehatan korban yang diketahui menderita penyakit menahun. Keluarga juga menyampaikan permohonan agar tidak dilakukan proses hukum lebih lanjut. Atas dasar penghormatan terhadap keputusan keluarga, jenazah kemudian langsung disemayamkan untuk proses pemakaman.
Peristiwa ini menyisakan duka mendalam bagi warga Desa Kuta Bangun, di mana almarhum dikenal sebagai petani yang tekun dan warga yang baik. Banyak tetangga dan kerabat yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan.
(Red)