Aceh Tenggara, 2 Juni 2025 — Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara terus memperkuat dukungannya bagi sektor pertanian dengan memberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) kepada petani miskin ekstrem. Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan hari ini oleh Bupati Aceh Tenggara, H. M. Sahlim Fakhry, SE, MM, di Desa Kuta Cingkam, Kecamatan Lawe Alas.
Bantuan yang diberikan merupakan bagian dari Dana Insentif Fiskal (DIF) Tahun 2024, terdiri dari 152 unit handsprayer, 53 unit mesin potong rumput, serta tambahan 15 unit hand traktor yang disalurkan berkat aspirasi Anggota DPR RI Alien Mus, S.Sos.
Dalam kesempatan itu, Bupati Sahlim Fakhry menyampaikan apresiasi atas dukungan penuh dari pemerintah pusat melalui legislator Alien Mus. “Kami sangat berterima kasih atas bantuan ini yang merupakan wujud sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Harapan kami, bantuan ini dapat dimanfaatkan secara optimal oleh petani untuk meningkatkan hasil panen dan kesejahteraan,” ujar Bupati.
Para petani penerima bantuan mengungkapkan kegembiraan mereka. Menurut seorang anggota kelompok tani dari Desa Lawe Lubang, kehadiran alsintan tersebut sangat membantu mengurangi beban kerja selama musim tanam dan memotong waktu kerja di lahan. “Alat ini benar-benar meringankan pekerjaan kami dan meningkatkan efisiensi,” katanya.
Selain itu, Bupati juga mengajak seluruh petani untuk berpartisipasi aktif dalam musyawarah turun ke sawah, sebuah program yang bertujuan mengatur waktu tanam padi secara serentak di seluruh wilayah. Program ini diyakini dapat memperkuat ketahanan pangan daerah dan meningkatkan produktivitas pertanian secara keseluruhan.
“Ketika petani sejahtera, maka pembangunan daerah akan semakin kokoh. Mari kita jadikan pertanian sebagai sektor unggulan Aceh Tenggara yang dapat dibanggakan bersama,” tutup Bupati Sahlim Fakhry.
Bantuan alsintan ini merupakan langkah strategis pemerintah daerah dalam mendukung peningkatan kapasitas petani, khususnya mereka yang kurang mampu, sehingga dapat mendorong kemajuan ekonomi berbasis pertanian di Aceh Tenggara. (Yasir Asbalah)