Muara Wahau – Seorang karyawan tetap PT Swakarsa Melenyu Dua (ME2) Afdeling LA, Samsul, mengaku mengalami tekanan dan perlakuan tidak adil dari asisten manajer dan mandor perusahaan.
Menurut Samsul, yang merupakan karyawan tetap di Afdeling LA, tekanan tersebut muncul setelah munculnya pemberitaan mengenai pembuangan limbah jangkos kelapa sawit oleh ME2 PKS 6. Limbah tersebut diduga diangkut menggunakan mobil dump truck dalam jumlah besar menuju area pembuangan sampah (quarry) di Melenyu 3 Afdeling 10, blok 33/34 Eko.
“Banyak kejadian tidak baik yang dilakukan oleh pihak asisten manajer LA, Andika, dan mandor LA yang biasa dipanggil Nur. Mereka diduga kuat bekerja sama dan berusaha menjatuhkan serta menyingkirkan saya secara halus dari perusahaan, dengan cara memberikan tekanan di tempat kerja. Padahal, banyak karyawan lain yang juga tidak mematuhi SOP perusahaan, namun tidak pernah mendapat tindakan seperti yang saya alami,” ungkap Samsul pada Sabtu, 31 Mei 2025.
Samsul, yang juga berprofesi sebagai jurnalis, menyatakan siap bertanggung jawab sepenuhnya atas pemberitaan tersebut. Ia juga bersedia memberikan penjelasan secara langsung di hadapan Asisten Manajer LA Andika, Mandor Nur, serta seluruh jajaran manajemen PT Swakarsa Melenyu Dua Afdeling LA, apabila berita ini dianggap sebagai hoaks oleh pihak perusahaan.
(Tispran Kelana/Tim)