Banda Aceh – Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Ghufran, menggelar Sosialisasi Empat Pilar MPR RI ke-VI bersama masyarakat Kota Banda Aceh. Kegiatan ini digelar pada Minggu, 21 September 2025, di Aula Serba Guna Gampong Kota Baru dan dihadiri oleh berbagai unsur masyarakat serta unsur TNI dan Polri.
Hadir dalam kegiatan tersebut Danramil 13 Kuta Alam Kapten Cpl Deni Hendrianto, Kapolsek Kuta Alam AKP Suriya S.Pd.I, Ketua Komisi D DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar, Keuchik Kota Baru Eddy Syahputra, Babinkamtibmas Kota Baru Bripka Naan Saidi, Babinsa Kota Baru Koptu Dani Barus, serta para tokoh gampong seperti Tuha Peut, Ulee Jurong, anggota BKM, dan warga serta pemuda Gampong Kota Baru.
Dalam penyampaiannya, Ghufran menekankan pentingnya pemahaman mendalam terhadap Empat Pilar MPR RI yang meliputi Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai konstitusi negara dan ketetapan MPR, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara, serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara. Menurutnya, pemahaman terhadap empat pilar ini adalah kunci untuk menjaga stabilitas, persatuan, dan kedaulatan bangsa di tengah berbagai tantangan zaman yang semakin kompleks.
Ghufran mengatakan, sosialisasi ini bertujuan bukan hanya sebagai penyampaian informasi, tetapi sebagai langkah konkrit menanamkan kembali nilai-nilai luhur bangsa kepada masyarakat. Ia menilai masyarakat, khususnya generasi muda, perlu terus dipupuk dengan pemahaman bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar karena keberagaman dan persatuannya, bukan karena kekuatan ekonomi semata.
“Empat Pilar ini harus tertanam dalam hati dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus menjadi benteng pertama dari bahaya paham radikal, intoleransi, dan disintegrasi bangsa,” kata Ghufran.
Dalam kesempatan itu, Kapten Deni dari Danramil Kuta Alam memberikan materi tentang Wawasan Kebangsaan dan pentingnya bela negara, sementara Kapolsek Kuta Alam AKP Suriya menyampaikan materi mengenai Kamtibmas dan peran aktif masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.
Ghufran juga menambahkan bahwa penguatan Empat Pilar sangat diperlukan dalam menjaga karakter bangsa, apalagi di era digital yang sarat dengan arus informasi tanpa batas. Ia berharap masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh ujaran kebencian, hoaks, dan paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan.
“Memahami Pancasila saja tidak cukup. Harus diamalkan dan menjadi landasan berpikir serta bertindak dalam menghadapi persoalan sehari-hari. Dengan itu, saya yakin Indonesia akan tetap tegak dan sejahtera,” tutupnya.
Kegiatan berlangsung dalam suasana tertib dan penuh keakraban. Para peserta antusias mengikuti rangkaian acara dan aktif berdiskusi seputar pentingnya empat pilar kehidupan berbangsa sebagaimana yang telah disampaikan dalam kegiatan tersebut.
Laporan: Salihan Beruh.