Aceh Utara, 17 September 2025 – Kepala Ruangan Bank Darah Rumah Sakit (BDRS) Cut Meutia, Aceh Utara, Yusmaini, mengungkapkan bahwa kebutuhan darah di rumah sakit tersebut sangat tinggi setiap harinya, terutama untuk golongan darah O. Menurut Yusmaini, golongan darah O menjadi jenis yang paling banyak dibutuhkan pasien, khususnya untuk penanganan penyakit thalassemia, tindakan bedah, dan pasien yang menjalani cuci darah. Dalam sehari, rumah sakit bisa menghabiskan lima hingga sepuluh kantong darah golongan O untuk memenuhi kebutuhan pasien.
Secara keseluruhan, kebutuhan darah di RSUD Cut Meutia per hari bisa mencapai 20 hingga 25 kantong. Jika diakumulasikan dalam satu bulan, kebutuhan darah di rumah sakit ini bisa mencapai sekitar 500 kantong. Jumlah tersebut menunjukkan betapa pentingnya ketersediaan darah di rumah sakit, terutama untuk pasien-pasien yang membutuhkan transfusi secara rutin.
Yusmaini menjelaskan bahwa selama ini RSUD Cut Meutia mengambil stok darah untuk pasien dari Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Aceh Utara. Namun, tidak jarang rumah sakit mengalami kendala ketika stok darah di UDD PMI Aceh Utara kosong. Dalam kondisi seperti itu, pihak rumah sakit terpaksa mencari alternatif lain, seperti mengambil stok darah dari Lhokseumawe atau meminta keluarga pasien untuk mendonorkan darahnya secara langsung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Yang menjadi kendala bagi kami di rumah sakit, apabila membutuhkan darah, tapi stoknya kosong di UDD PMI Aceh Utara. Terkadang terpaksa kami ambil juga dari Lhokseumawe atau meminta keluarga pasien untuk mendonorkan darahnya,” ujar Yusmaini, Rabu, 17 September 2025.
Kondisi ini, menurut Yusmaini, menjadi tantangan tersendiri bagi rumah sakit dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pasien. Ia menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam mendonorkan darah secara sukarela. Dengan adanya partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan stok darah di rumah sakit maupun di UDD PMI dapat selalu tersedia dan tidak terjadi kekosongan, sehingga pasien yang membutuhkan transfusi darah dapat segera tertolong.
Yusmaini juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Aceh Utara dan sekitarnya untuk tidak ragu mendonorkan darahnya. Ia menegaskan bahwa donor darah tidak hanya bermanfaat bagi penerima, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonor itu sendiri. “Darah sangat dibutuhkan oleh pasien. Semoga ke depan banyak masyarakat yang mau mendonorkan darahnya,” imbuhnya.
Dengan meningkatnya kesadaran masyarakat untuk mendonorkan darah, diharapkan kebutuhan darah di RSUD Cut Meutia dan rumah sakit lainnya di Aceh Utara dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini sangat penting untuk mendukung upaya penyelamatan nyawa pasien yang membutuhkan transfusi darah secara rutin maupun dalam kondisi darurat.***
