Bayi Meninggal Tragis di Puskesmas Pinangsori, Ayah Laporkan Bidan ke Polisi

AGARA NOW

- Redaksi

Rabu, 20 Agustus 2025 - 16:05 WIB

50387 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tapanuli Tengah – Suasana duka bercampur amarah menyelimuti keluarga Irawan, warga Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara. Peristiwa yang seharusnya menjadi momen bahagia atas kelahiran buah hati, justru berubah menjadi tragedi memilukan. Bayi yang dinanti lahir dalam kondisi mengenaskan, dengan kepala terpisah dari badan saat proses persalinan di Puskesmas Pinangsori.

Tak terima dengan kejadian itu, Irawan resmi melaporkan bidan yang menangani persalinan istrinya ke Polres Tapteng. Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor STPL/B/421/VIII/2025/SPKT/RES TAPTENG/POLDASU, tertanggal 19 Agustus 2025. “Saya sudah resmi melaporkan kejadian ini ke Polres Tapteng. Saya berharap proses hukum berjalan dan ada kejelasan serta keadilan,” ujar Irawan dengan suara bergetar menahan emosi, Selasa (19/8/2025).

Irawan menjelaskan, kejadian memilukan itu berlangsung pada Senin, 18 Agustus 2025, sekitar pukul 09.30 WIB. Ia mengantar istrinya ke ruang bersalin Puskesmas Pinangsori, berharap proses kelahiran berjalan lancar. Namun, apa yang disaksikan kemudian membuatnya syok. Ia menuding salah seorang bidan menarik bayi secara paksa hingga menyebabkan kepala sang jabang bayi terputus. “Saya sangat keberatan atas kejadian ini. Saya percaya ini bukan kecelakaan biasa dan harus diproses sesuai hukum yang berlaku,” katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tragedi ini tidak hanya menyisakan luka bagi keluarga, tapi juga mengundang perhatian publik setelah viral di media sosial. Adik dari ibu korban, Uwiie Poetrisagita, mengunggah video yang memperlihatkan proses memandikan jenazah bayi ke akun Facebook miliknya. Video itu memperlihatkan kepala bayi terpisah dari tubuh, membuat banyak orang yang menonton terkejut dan marah.

Dalam unggahan tersebut, Uwiie menuliskan permintaan agar masyarakat ikut menyebarkan informasi sebagai bentuk protes. “Tolong bantu share agar tidak ada korban lagi. Dugaan malapraktik di Puskesmas Pinangsori. Badan bayi tertinggal di perut ibunya,” tulisnya. Ia menambahkan, keluarga juga kecewa dengan sikap pihak puskesmas yang dinilai tidak menunjukkan empati maupun memberikan penjelasan memadai. “Kami hanya ingin tahu kronologi sebenarnya. Kenapa bisa sampai seperti itu—kepala patah dan jatuh ke lantai, sementara badan masih di dalam. Apakah kakak kami dijadikan bahan praktik oleh pihak puskesmas?” tulisnya lagi.

Hingga kini, Kepala Puskesmas Pinangsori, Akhiruddin Hutagalung, belum memberikan keterangan resmi. Konfirmasi yang dilayangkan wartawan hanya terbaca tanpa ada balasan. Diamnya pihak puskesmas justru memicu semakin banyak spekulasi di masyarakat.

Kasus ini menambah daftar panjang persoalan serius layanan kesehatan di daerah. Minimnya fasilitas, keterbatasan tenaga medis, serta lemahnya pengawasan seringkali berujung pada persoalan fatal. Kini, masyarakat menanti langkah tegas Polres Tapteng dalam memproses laporan keluarga korban, sekaligus menunggu sikap pemerintah daerah dan dinas kesehatan untuk turun tangan melakukan investigasi.

Bagi keluarga Irawan, kehilangan ini bukan hanya luka, tapi juga peringatan keras bagi sistem kesehatan. Mereka menegaskan tidak akan berhenti menuntut keadilan, agar peristiwa serupa tak kembali terjadi dan tidak ada lagi bayi yang kehilangan nyawa akibat dugaan malapraktik di ruang bersalin. (*)

Berita Terkait

Diduga Mesum di Konter Pulsa, Sepasang Muda-mudi Diamankan Warga
Polri Bongkar Sindikat Pembobol Rekening Dormant, Kerugian Mencapai Rp204 Miliar
Polda Bengkulu Tangkap Pedagang MCB Tak Ber-SNI, Diduga Rugikan Konsumen Sejak 2022
Polres Demak Bongkar Sindikat Uang Palsu Keluarga, Ribuan Lembar Pecahan Rp100 Ribu Disita
Polisi Tangkap Pria Diduga Jual Daging Anjing di Pelalawan, Terancam Pasal Penganiayaan Hewan
Buronan Kejati Babel, Mat Din Alias Hap Sen, Ditangkap di Jakarta dan Digelandang ke Bangka
Dua Oknum TNI AD Terlibat Penculikan Kepala Cabang Bank di Jakarta, Dijanjikan Imbalan Rp 100 Juta
Sat Narkoba Polres Simalungun: Operasi Berkat Informasi Masyarakat Berhasil

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 01:54 WIB

Bupati Aceh Tenggara Buka Sosialisasi Koperasi Merah Putih Syariah, Libatkan 1.040 Peserta

Senin, 6 Oktober 2025 - 04:49 WIB

93 Ribu Anak Yatim di Aceh Akan Terima Bantuan Pendidikan, Harapan Mulai Tumbuh

Senin, 6 Oktober 2025 - 04:28 WIB

Diduga Selewengkan Dana Desa Rp1 Miliar, Kepala Desa di Aceh Tenggara Dilaporkan Warga ke Kejaksaan

Senin, 6 Oktober 2025 - 04:26 WIB

Aceh Tenggara Krisis BBM, Warga Resah dan Antre Mengular di SPBU

Senin, 6 Oktober 2025 - 04:24 WIB

Pemain Sepak Bola Tarkam Tewas Dikeroyok, Keluarga Desak Tersangka Sipil Segera Ditahan

Senin, 6 Oktober 2025 - 04:20 WIB

Muslim Ayub Ajak Perangkat Kampung di Aceh Tenggara Dukung Pemerataan Pembangunan

Senin, 6 Oktober 2025 - 04:16 WIB

LSM Korek Kritik Dugaan Penyelewengan BBM di SPBU Lawe Desky Aceh Tenggara, Minta Regulasi Ditegakkan

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:41 WIB

Partai Aceh Konsolidasikan Kekuatan di Aceh Tenggara, Incar Satu Fraksi DPRK

Berita Terbaru