Anak 6 Tahun Dirujuk ke Banda Aceh Naik Motor, RS Tapaktuan Dinilai Lepas Tanggung Jawab

AGARA NOW

- Redaksi

Senin, 22 September 2025 - 02:25 WIB

50427 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh, Selatan  – Miris! Seorang anak perempuan berusia 6 tahun terpaksa menempuh perjalanan ratusan kilometer ke Banda Aceh menggunakan sepeda motor demi mendapatkan perawatan medis lanjutan. Anak bernama Hasnibar, asal Desa Kapa Sesak, Kecamatan Trumon Timur, Aceh Selatan ini dirujuk ke RSUD dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh setelah mendapat penanganan awal di RSUD dr. H. Yuliddin Away (RSUDYA) Tapaktuan.

Rujukan tertanggal 19 September 2025 tersebut menyebutkan bahwa Hasnibar mengalami gangguan serius pada matanya dan memerlukan pemeriksaan serta tindakan lanjutan di Poli Mata RSUDZA.

Ironisnya, meskipun kondisinya mendesak, pihak keluarga justru membawa Hasnibar ke Banda Aceh dengan sepeda motor setelah tidak mendapatkan fasilitasi ambulans dari rumah sakit. Hal ini disampaikan langsung oleh Adi Samridha, anggota DPRK Aceh Selatan dari Partai Aceh yang ikut membantu proses rujukan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Waktu di Tapaktuan, rumah sakit bilang tidak ada dokter mata. Saya sampai telepon direktur, saya minta tolong, ini orang miskin dan anaknya harus segera dioperasi. Akhirnya dibuatlah rujukan rawat jalan,” ujar Adi, Minggu (21/9/2025).

Menurut Adi, dokter sebenarnya memberi dua opsi rujukan, yakni ke Banda Aceh atau ke Medan. Namun karena keluarga tak memiliki siapa-siapa di Medan, akhirnya dipilih untuk dirujuk ke Banda Aceh.

Adi mengaku sempat memberikan nomor sopir angkutan umum ke pihak keluarga agar bisa menjemput pasien. Namun tanpa diduga, keluarga memilih berangkat sendiri menggunakan motor.

“Ternyata tiba-tiba mereka berangkat pakai sepeda motor dengan membawa anaknya ke Banda Aceh,” katanya.

Ia menyayangkan keputusan RSUDYA Tapaktuan yang dianggap tidak tanggap terhadap kondisi darurat pasien dari keluarga tidak mampu. Menurutnya, rumah sakit seharusnya menyediakan fasilitas ambulans, bukan membiarkan pasien kecil dalam kondisi lemah menempuh perjalanan jauh dengan sepeda motor.

“Kondisinya kurus, matanya sudah tidak nampak lagi. Layak sekali dibantu oleh rumah sakit. Masa iya nggak ada empatinya sama sekali?” tegasnya.

Sementara itu, ayah Hasnibar, Herman, membenarkan bahwa dirinya membawa anaknya ke Banda Aceh menggunakan motor karena tidak ada pilihan lain.

“Benar saya bawa anak saya dengan sepeda motor, dan sekarang saya sudah di Punge, Banda Aceh,” ujarnya singkat.

Kisah ini memantik perhatian publik di media sosial. Banyak yang mempertanyakan sistem kesiapsiagaan rumah sakit dalam menangani kasus gawat darurat, apalagi pasien anak-anak dari keluarga kurang mampu.

Berita Terkait

Tata Kelola Keuangan Daerah Bobrok, Bupati Mirwan Didesak Ganti Kepala BPKD Aceh Selatan

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 01:54 WIB

Bupati Aceh Tenggara Buka Sosialisasi Koperasi Merah Putih Syariah, Libatkan 1.040 Peserta

Senin, 6 Oktober 2025 - 04:49 WIB

93 Ribu Anak Yatim di Aceh Akan Terima Bantuan Pendidikan, Harapan Mulai Tumbuh

Senin, 6 Oktober 2025 - 04:28 WIB

Diduga Selewengkan Dana Desa Rp1 Miliar, Kepala Desa di Aceh Tenggara Dilaporkan Warga ke Kejaksaan

Senin, 6 Oktober 2025 - 04:26 WIB

Aceh Tenggara Krisis BBM, Warga Resah dan Antre Mengular di SPBU

Senin, 6 Oktober 2025 - 04:24 WIB

Pemain Sepak Bola Tarkam Tewas Dikeroyok, Keluarga Desak Tersangka Sipil Segera Ditahan

Senin, 6 Oktober 2025 - 04:20 WIB

Muslim Ayub Ajak Perangkat Kampung di Aceh Tenggara Dukung Pemerataan Pembangunan

Senin, 6 Oktober 2025 - 04:16 WIB

LSM Korek Kritik Dugaan Penyelewengan BBM di SPBU Lawe Desky Aceh Tenggara, Minta Regulasi Ditegakkan

Minggu, 5 Oktober 2025 - 20:41 WIB

Partai Aceh Konsolidasikan Kekuatan di Aceh Tenggara, Incar Satu Fraksi DPRK

Berita Terbaru