Aksi Mahasiswa di DPRK Aceh Tenggara Tolak RUU Kontroversial, Desak Kapolri Mundur dan Anggaran DPR Dialihkan untuk Rakyat

AGARA NOW

- Redaksi

Kamis, 4 September 2025 - 16:32 WIB

50166 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KUTACANE | Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Bersatu menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRK Aceh Tenggara, Kamis (4/9/2025). Mereka membawa sejumlah tuntutan, mulai dari desakan pengesahan RUU Perampasan Aset hingga meminta Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo bertanggung jawab atas tindakan represif aparat.

Aksi dimulai dengan longmarch dari Stadion H. Syahadat. Massa berjalan kaki sambil membawa poster dan spanduk, lalu berorasi sepanjang jalan. Sesampainya di kantor DPRK, mahasiswa sempat disambut Ketua DPRK bersama sejumlah anggota dewan yang membawa parsel berisi semangka dan air mineral. Namun, pemberian itu ditolak oleh massa.

Penanggung jawab aksi, Eko Widyanto, mengatakan mahasiswa marah dengan praktik represif aparat yang terus berulang. “Kami mengecam keras tindakan represif. Mereka yang gugur dalam perjuangan menambah catatan hitam kegagalan negara melindungi hak dasar warganya,” teriak Eko dalam orasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ada enam poin tuntutan yang dibawa mahasiswa. Pertama, mendesak pengesahan RUU Perampasan Aset untuk memberantas korupsi. Kedua, membebaskan seluruh aktivis dan demonstran yang ditahan. Ketiga, meminta Presiden bertanggung jawab atas pelanggaran HAM dan pemberangusan kebebasan sipil. Keempat, mendesak Kapolri mundur karena dianggap gagal mencegah tindakan represif. Kelima, menolak pembahasan RUU Polri, RUU Penyiaran, dan RUU KUHP yang dianggap bermasalah. Keenam, menolak kenaikan gaji serta tunjangan DPR RI dan meminta anggaran dialihkan untuk kepentingan rakyat.

Aksi mahasiswa ini berlangsung damai dengan pengawalan ketat aparat kepolisian. Hingga sore, massa masih bertahan di depan gedung DPRK sambil menunggu respons resmi dari wakil rakyat setempat.

Laporan Salihan Beruh

Berita Terkait

Musyawarah dan Penyaluran BLT, Upaya Desa Kuta Buluh Wujudkan Pembangunan Partisipatif
Bupati Aceh Tenggara Buka Sosialisasi Koperasi Merah Putih Syariah, Libatkan 1.040 Peserta
Empat Warga Tuhi Jongkat Ditangkap Saat Pakai dan Transaksi Sabu di Kebun Pisang Milik Warga
93 Ribu Anak Yatim di Aceh Akan Terima Bantuan Pendidikan, Harapan Mulai Tumbuh
Diduga Selewengkan Dana Desa Rp1 Miliar, Kepala Desa di Aceh Tenggara Dilaporkan Warga ke Kejaksaan
Aceh Tenggara Krisis BBM, Warga Resah dan Antre Mengular di SPBU
Pemain Sepak Bola Tarkam Tewas Dikeroyok, Keluarga Desak Tersangka Sipil Segera Ditahan
Muslim Ayub Ajak Perangkat Kampung di Aceh Tenggara Dukung Pemerataan Pembangunan

Berita Terkait

Rabu, 8 Oktober 2025 - 00:02 WIB

Bea Cukai Banda Aceh Bersama Tim Gabungan Tindak Peredaran Rokok Tanpa Cukai di Pidie, Sejumlah Merek Ilegal Diamankan

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 00:43 WIB

Bea Cukai Aceh Perkenalkan Konselor MENTARA, Hilangkan Stigma soal Kesehatan Mental

Kamis, 2 Oktober 2025 - 22:26 WIB

Pemadaman Listrik Simbol Pembangunan Tak Merata dan Bentuk Kekuasaan yang Bekerja dalam Diam

Kamis, 2 Oktober 2025 - 15:40 WIB

Fanst Counter Polri Nusantara Aceh Desak Gubernur Copot Kepala PLN Aceh

Kamis, 25 September 2025 - 22:54 WIB

Gubernur Aceh Ultimatum Tambang Emas Ilegal, Beri Tenggat Dua Pekan Kosongkan Kawasan Hutan

Senin, 22 September 2025 - 04:07 WIB

Pembegalan Bersenjata Gegerkan Depan Pasar Aceh Lama, Pelaku Tinggalkan Samurai di Lokasi

Senin, 22 September 2025 - 02:28 WIB

Gepeng Diamankan di Simpang Jambo Tape, Satpol PP Banda Aceh: Jangan Coba-Coba ke Sini!

Minggu, 21 September 2025 - 19:37 WIB

Lewat Sosialisasi Empat Pilar, Ghufran Tekankan Pentingnya Pancasila dan NKRI di Tengah Tantangan Bangsa

Berita Terbaru