KUTACANE | Enam unit rumah di Desa Ngkeran, Kecamatan Lawe Alas, Kabupaten Aceh Tenggara, dilalap sijago merah pada Rabu dini hari, 28 Mei 2025, pukul 03.33 WIB. Kebakaran hebat ini menghanguskan tiga rumah kayu secara total dan merusak tiga rumah semi permanen lainnya.
Menurut laporan resmi dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) BPBD Aceh Tenggara, kebakaran bermula dari salah satu rumah warga yang sedang dalam kondisi tertidur pulas. Warga sekitar terbangun oleh jeritan tetangga dan melihat kobaran api yang dengan cepat membesar dan menyebar.
“Api mulai membesar dari atap rumah milik Bu Juliah. Warga langsung berusaha memadamkan dengan alat seadanya sambil menghubungi petugas pemadam kebakaran,” ujar seorang warga yang ikut membantu.
Petugas Damkar dari Pos Lawe Alas dan Pos Mako BPBD segera dikerahkan dengan enam unit armada pemadam kebakaran ke lokasi kejadian. Mereka juga dibantu oleh personel TNI, Polri, serta masyarakat setempat. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 04.50 WIB.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tenggara, Mohd. Asbi, ST., MM., menyampaikan bahwa enam kepala keluarga terdampak kebakaran ini. Tiga rumah mengalami kerusakan berat, sedangkan tiga rumah lainnya rusak ringan. Berikut daftar korban terdampak:
-
Rumah Rusak Berat:
-
Juliah (65 tahun)
-
Rajani (50 tahun)
-
Jumiah (58 tahun)
-
-
Rumah Rusak Ringan:
-
Aska Nopendi (30 tahun)
-
Salamun (50 tahun)
-
Neng (47 tahun)
-
“Harta benda para korban sebagian besar tidak dapat diselamatkan dan kerugian materi diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Pemerintah daerah saat ini tengah mempersiapkan bantuan tanggap darurat bagi korban,” kata Asbi.
Kronologi kejadian menurut laporan BPBD Aceh Tenggara menyebutkan bahwa kebakaran terjadi sekitar pukul 03.33 WIB dan dilaporkan pukul 09.49 WIB. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 04.50 WIB berkat kerja cepat petugas dan bantuan warga.
Penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan oleh pihak berwenang. BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap risiko kebakaran, terutama akibat korsleting listrik atau kelalaian saat menggunakan api.
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dan kewaspadaan seluruh warga dalam mencegah bencana kebakaran yang dapat mengancam harta dan keselamatan jiwa. (Yasir Asbalah)