Jakarta – Gedung Joeang ’45 di Jakarta Pusat kembali menjadi saksi penting perjalanan semangat kebangsaan. Pada Jumat, 22 Agustus 2025, Ketua Umum LSM Penjara 1, Teuku Z Arifin, menggagas sebuah forum silaturahmi kebangsaan yang mempertemukan tokoh lintas agama, organisasi masyarakat, dan aktivis dari berbagai latar belakang.
Acara yang digelar di gedung bersejarah tersebut tidak hanya menghadirkan suasana khidmat, tetapi juga memancarkan semangat persatuan di tengah keberagaman bangsa. Mengusung tema kebangsaan, forum ini dirancang sebagai wadah dialog konstruktif untuk menyatukan pandangan sekaligus mencari solusi bersama atas tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia.
Dalam sambutannya, Teuku Z Arifin menegaskan pentingnya menjaga semangat persaudaraan di atas segala perbedaan. “Perbedaan adalah rahmat. Melalui silaturahmi ini, kita rajut kembali semangat persatuan untuk Indonesia yang lebih kuat dan harmonis,” ujarnya.
Silaturahmi kebangsaan ini turut dihadiri tokoh dari berbagai lapisan, mulai dari perwakilan agama, lembaga swadaya masyarakat, hingga aktivis kebudayaan. Kehadiran mereka mencerminkan komitmen bersama untuk meneguhkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Diskusi berlangsung hangat, penuh kekeluargaan, dan menghasilkan sejumlah gagasan konstruktif. Beberapa poin yang mengemuka antara lain pentingnya memperkuat pendidikan kebangsaan bagi generasi muda, memperluas ruang dialog antarumat beragama, serta membangun kolaborasi antarlembaga masyarakat dalam menghadapi persoalan sosial.
Teuku Z Arifin berharap kegiatan ini tidak berhenti pada satu momentum. Menurutnya, silaturahmi kebangsaan perlu dijadikan agenda rutin agar tercipta sinergi yang berkesinambungan antara berbagai elemen bangsa. “Kita semua memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kerukunan dan persatuan. Apa yang kita lakukan hari ini mudah-mudahan bisa menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia,” katanya.
Pemilihan Gedung Joeang ’45 sebagai lokasi acara menambah makna tersendiri. Gedung bersejarah itu pernah menjadi pusat perjuangan generasi terdahulu dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Kini, semangat juang itu dihidupkan kembali melalui ikhtiar kebangsaan yang digagas oleh masyarakat sipil.
Dengan semangat yang menyala, forum silaturahmi kebangsaan ini ditutup dengan komitmen bersama: menjaga NKRI, mempererat persaudaraan, dan membangun masa depan bangsa dengan semangat gotong royong.
Laporan: Jalal dan Tim