Kutacane – Pemerintah Desa Kuta Buluh, Kecamatan Bambel, Kabupaten Aceh Tenggara, menggelar Musyawarah Dusun (Musdus) dalam rangka menyusun rencana pembangunan desa untuk Tahun Anggaran 2026. Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa Tahap IV untuk periode Oktober hingga Desember 2025. Acara berlangsung pada 8 Oktober 2025 di Gedung Serbaguna Desa Kuta Buluh, diikuti oleh unsur perangkat desa, Badan Permusyawaratan Kampung (BPK), pendamping desa, serta masyarakat setempat.
Musyawarah ini menjadi ruang partisipatif bagi warga dalam penyusunan rencana kerja pemerintah desa ke depan. Melalui forum ini, aspirasi masyarakat digali secara langsung agar program yang disusun benar-benar selaras dengan kebutuhan riil dan kondisi sosial ekonomi warga.
Pelibatan masyarakat dalam proses perencanaan diyakini sebagai langkah penting untuk memperkuat akuntabilitas dan kepercayaan publik terhadap kinerja pemerintah desa. Pengulu Desa Kuta Buluh, H. Muhammad Ramli, menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini bukan sekadar rutinitas administratif, melainkan wujud nyata keterbukaan dan kolaborasi dalam membangun desa.
“Melalui musyawarah ini kita ingin memastikan bahwa program desa benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat dan dilaksanakan dengan prinsip transparansi serta kebersamaan,” ujar Ramli di hadapan peserta Musdus.
Di sela kegiatan, pemerintah desa juga menyalurkan BLT Dana Desa tahap keempat kepada sembilan Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Total bantuan yang disalurkan mencapai Rp 8.100.000, dengan masing-masing KPM menerima Rp 300.000 per bulan selama tiga bulan. Penyaluran dilakukan secara terbuka, disaksikan langsung oleh unsur lembaga desa dan warga, guna memastikan proses berjalan adil dan tepat sasaran.
BLT merupakan upaya pemerintah untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah menghadapi tekanan ekonomi, terutama pasca pandemi dan dampak dari kondisi harga kebutuhan pokok yang belum sepenuhnya stabil. Pemerintah desa berharap bantuan tersebut dapat digunakan sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga penerima.
Kegiatan Musdus dan penyaluran BLT ini berlangsung dalam suasana tertib dan penuh keakraban. Warga menunjukkan antusiasme tinggi baik dalam menyampaikan pandangan mereka terhadap pembangunan desa maupun saat menerima bantuan. Nilai-nilai gotong royong dan solidaritas sosial yang kuat tampak hidup di tengah masyarakat Desa Kuta Buluh.
Pemerintah desa berkomitmen untuk terus memperkuat transparansi dalam pengelolaan keuangan desa serta meningkatkan kualitas pembangunan berbasis kebutuhan dan partisipasi warga. Musyawarah ini menjadi pijakan awal menuju perencanaan desa yang lebih inklusif, berkeadilan, dan berkelanjutan.
Laporan: Edy Sahputra