Pancur Batu — Penanganan kasus dugaan penganiayaan berat terhadap Josniko Tarigan kembali menuai sorotan. Tim kuasa hukum keluarga korban menilai Polsek Pancur Batu terkesan tidak netral dan berpihak kepada tersangka dalam proses penyidikan.
Kasus ini bermula dari laporan polisi Nomor: STTPL/B/240/2025/SPKT/POLSEK PANCUR BATU/POLRESTABES MEDAN/POLDA SUMATERA UTARA tertanggal 4 Juni 2025. Laporan tersebut terkait dugaan tindak pidana penganiayaan berat sebagaimana dimaksud Pasal 351 KUHP. Namun, kuasa hukum menilai proses penanganannya berjalan tidak proporsional.
Hal ini disampaikan Tim Kuasa Hukum keluarga Josniko Tarigan saat konferensi pers bersama awak media pada Sabtu (23/8/2025) pukul 15.00 WIB di kantor mereka. Riky Politika Sirait, SH, mewakili Kantor Hukum Ade Chandra & Partners, menegaskan bahwa penyidik Polsek Pancur Batu dinilai terkesan membela tersangka Nopalis Fernando Sembiring dan kawan-kawan.
Menurut Riky, pihaknya telah berkoordinasi dengan penyidik Polsek Pancur Batu yang diwakili Kanit Reskrim Iptu Elia Karo-Karo dan penyidik pembantu Aiptu RM Simanjuntak. Dari keterangan penyidik, disebutkan bahwa sesuai Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) terakhir tertanggal 18 Agustus 2025, berkas perkara atas nama tersangka Novalis Fernando Sembiring dikembalikan (P19) oleh Jaksa Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Cabang Pancur Batu.
Riky menjelaskan bahwa status tersangka ditetapkan berdasarkan Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) Nomor: B/52/VI/Res.1.6/2025/Reskrim tanggal 20 Juni 2025. Dugaan yang disangkakan kepada tersangka mengacu pada Pasal 170 KUHP tentang tindak pidana pengeroyokan. Menurut kuasa hukum, dengan sangkaan pasal tersebut seharusnya tersangka ditahan. “Namun fakta di lapangan, penyidik belum melakukan penahanan terhadap tersangka Nopalis Sembiring,” ujar Riky.
Selain itu, pihak kuasa hukum juga telah melayangkan surat permohonan perlindungan hukum kepada Kejaksaan Negeri Deli Serdang di Lubuk Pakam, Kapolrestabes Medan, serta pihak terkait lainnya. Surat tersebut berisi permintaan agar aparat memberikan perlindungan hukum dan kepastian bagi klien mereka, Josniko Tarigan.
“Kami berharap penyidik Polsek Pancur Batu segera melengkapi kekurangan berkas yang menjadi catatan jaksa, lalu mengirimkan kembali berkas perkara tersebut. Disamping itu, kami meminta penyidik segera melakukan penahanan terhadap tersangka Nopalis Sembiring,” tegas Riky.
Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian belum memberikan pernyataan resmi terkait desakan kuasa hukum korban. Masyarakat menantikan langkah tegas aparat dalam menindaklanjuti kasus ini agar keadilan dapat ditegakkan. (Tim)