Kutacane — Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Aceh Tenggara menyatakan dukungan terhadap program pembangunan infrastruktur yang digagas Forum Bersama (Forbes) anggota DPR Aceh Daerah Pemilihan (Dapil) VIII. Dukungan tersebut disampaikan langsung dalam pertemuan antara pengurus PWI Aceh Tenggara bersama Ketua Komisi IV DPR Aceh, drh. Nurdiansyah Alasta, pada Jumat, 10 Oktober 2025.
Sekretaris PWI Aceh Tenggara, Bulkainisyah, yang mewakili Ketua PWI Sumardi, menyampaikan bahwa organisasi profesi wartawan itu siap bersinergi dan mendukung langkah para wakil rakyat dalam mendorong pembangunan di Aceh Tenggara. Dukungan turut ditegaskan oleh Wakil Ketua PWI Aceh Tenggara, Seh Muhammad Amin, serta sejumlah anggota.
“Secara kelembagaan dan pribadi, kami mendukung penuh perjuangan Forbes DPRA dalam membawa program pembangunan infrastruktur ke Aceh Tenggara,” kata Bulkainisyah dalam pertemuan itu.
Menurutnya, kehadiran anggaran yang diperjuangkan oleh anggota legislatif memiliki dampak besar terhadap percepatan pembangunan di Bumi Sepakat Segenep. Karena itu, peran anggota DPRA dinilai sangat strategis, dan perlu mendapat dukungan dari berbagai elemen daerah, termasuk kalangan pers.
Di sisi lain, Ketua Komisi IV DPR Aceh, drh. Nurdiansyah Alasta, menjelaskan sejumlah program prioritas yang sedang diperjuangkan untuk Aceh Tenggara, termasuk yang sudah terakomodasi dalam anggaran 2025. Salah satu yang menjadi fokus utama adalah lanjutan pembangunan jalan tembus Muara Situlen (Aceh Tenggara)–Gelombang (Kota Subulussalam), yang tahun ini mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp100 miliar dari Pemerintah Aceh.
“Pekerjaan jalan tembus ini sudah masuk dalam prioritas lintas sektor, dan persoalan amdal serta syarat-syarat lainnya akan kami kawal hingga selesai,” ungkap Nurdiansyah.
Ia menambahkan, DPR Aceh juga mendorong kesiapan semua pihak untuk mendukung kelancaran pelaksanaan pembangunan, termasuk rekanan pelaksana dan penyedia material seperti AMP. Menurutnya, tidak hanya proyek berjalan, tetapi jaminan kenyamanan dalam proses kerja lapangan juga menjadi prioritas.
Dalam pertemuan itu, Nurdiansyah juga menyinggung perjuangan mereka untuk mengajukan peningkatan status jalan Mbarung–Kedataran–Rambung Teldak–Lawe Penangalan dari jalan kabupaten menjadi jalan provinsi. Ia menyampaikan bahwa proses tersebut sudah masuk tahap pembahasan dan akan ditindaklanjuti secara formal.
“Status jalan ini penting ditingkatkan agar bisa masuk ke dalam program strategis provinsi. Ini juga bagian dari perjuangan kita di dewan,” katanya.
Nurdiansyah mengungkapkan bahwa bahkan Bupati Aceh Tenggara, HM Salim Fakhry, turut menghadiri Rapat Dengar Pendapat di DPR Aceh terkait pembahasan peningkatan status jalan tersebut. Hal itu menunjukkan keseriusan pemerintah kabupaten dalam mendukung program-program pembangunan infrastruktur yang ditopang oleh pendanaan provinsi.
Terkait kendala teknis pada jalan Muara Situlen–Gelombang yang sebagian kecil diprediksi akan melintasi kawasan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL), Nurdiansyah menyatakan akan segera berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan agar jalur tersebut memperoleh izin yang sesuai.
“Bagian jalan yang masuk ke kawasan TNGL sangat kecil, tapi tetap akan kami urus ke kementerian agar tidak menjadi penghambat kelanjutan proyek ini,” ujarnya.
Selain sektor jalan, Nurdiansyah juga menyebutkan sejumlah program lain yang menjadi perhatian Forbes DPRA Dapil VIII, mencakup pembangunan lintas sektor mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga pengembangan pedesaan di wilayah Aceh Tenggara dan Gayo Lues.
Dukungan yang disampaikan PWI Aceh Tenggara dinilai penting sebagai bentuk kolaborasi antara lembaga legislatif dan media dalam memastikan transparansi, pengawasan, dan distribusi informasi yang berimbang kepada masyarakat. Sinergi ini juga diharapkan mampu menumbuhkan partisipasi publik dalam menyukseskan seluruh agenda pembangunan daerah.










