Takengon, 1 Muharram 1447 H / 27 Juni 2025 — Semangat Tahun Baru Islam dan peringatan Hari Jadi Kabupaten Aceh Tenggara ke-51 menyatu dalam sebuah kegiatan penuh makna yang digagas oleh Komunitas Jemaah Lebah At-Taqwa. Dengan tajuk “Wisata Religi Jamaah Lebah At-Taqwa – Touring Aceh Tengah Takengon”, komunitas ini menyelenggarakan touring keliling wilayah Aceh Tengah, menjadikan momentum hijrah sebagai inspirasi untuk memperkuat ukhuwah, memperdalam spiritualitas, dan menyerukan perlawanan terhadap narkoba.
Dipimpin langsung oleh Ketua Komunitas, Yahya Widuri, kegiatan ini diikuti puluhan anggota jamaah yang mengenakan seragam khas dan membawa spanduk besar sebagai penanda semangat perjalanan. Touring ini bukan sekadar kegiatan wisata biasa, melainkan sarana dakwah dan penyadaran moral di tengah masyarakat.
“Ini adalah bagian dari upaya kami mempererat silaturahmi sekaligus meningkatkan nilai-nilai keagamaan melalui kunjungan ke sejumlah tempat ibadah. Kami juga ingin mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjauhi narkoba dan mendekatkan diri kepada Allah SWT,” ujar Yahya Widuri kepada wartawan, Jumat (27/6/2025).
Perjalanan dimulai dari titik kumpul di Takengon, menyusuri keindahan alam Dataran Tinggi Gayo dengan rute yang telah disusun mencakup beberapa lokasi ibadah penting, di antaranya Masjid Gioq, yang dikenal sebagai salah satu masjid bersejarah di Aceh Tengah, serta titik-titik religi lainnya yang memiliki nilai historis dan spiritual.
Di setiap lokasi, para peserta berhenti sejenak untuk berzikir, bershalawat, dan melakukan salat berjamaah, menjadikan setiap etape sebagai momen perenungan diri dan pembaruan niat hijrah menuju kehidupan yang lebih bermakna. Selain aktivitas religi, komunitas ini juga membagikan stiker dan selebaran bertema #BebasNarkoba, sebagai bentuk kampanye aktif mereka terhadap bahaya narkotika yang kian mengancam generasi muda Aceh.
Kehadiran Jemaah Lebah At-Taqwa mendapat sambutan hangat dari masyarakat setempat. Sejumlah warga menyatakan kegembiraannya melihat semangat komunitas yang menggabungkan ibadah, silaturahmi, dan misi sosial dalam satu kegiatan yang positif.
“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Semoga semakin banyak komunitas yang tergerak untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan di tengah masyarakat,” ujar Burhan, tokoh masyarakat Kampung Paya Tumpi.
Kegiatan ini juga menjadi bukti bahwa peringatan hari jadi daerah tidak melulu harus berupa seremoni, namun dapat diwujudkan dalam bentuk kegiatan keagamaan yang mendidik dan menyatukan.
Dengan pendekatan yang santai namun penuh makna, komunitas Jemaah Lebah At-Taqwa menunjukkan bahwa gerakan moral dan spiritual dapat dikemas dengan cara yang modern, ramah anak muda, dan tetap menjangkau masyarakat luas. Yahya Widuri berharap kegiatan ini menjadi inspirasi dan bisa direplikasi oleh komunitas lain, baik di Aceh maupun daerah lain di Indonesia.
“Islam itu indah dan membumi. Kita hanya perlu merangkulnya dengan cinta dan menebarkan pesan damai serta harapan ke tengah masyarakat. Touring ini adalah bentuk kecil dari hijrah kolektif kami,” tutup Yahya.
Dengan menggabungkan semangat religius, kesadaran sosial, dan semangat memperingati hari jadi daerah, kegiatan ini bukan hanya sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin menuju keberkahan dan kebaikan bersama.(RANDA)