DPO Kasus Pembunuhan di Aceh Tenggara Tertangkap Setelah Sembunyi Sepekan di Tanoh Alas

AGARA NOW

- Redaksi

Senin, 23 Juni 2025 - 22:39 WIB

5076 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Tenggara – Pelarian tersangka utama kasus pembunuhan lima orang di Desa Uning Sigurgur, Kecamatan Babul Rahmah, akhirnya berakhir. Setelah sepekan diburu, pelaku berhasil ditangkap oleh personel gabungan Polres Aceh Tenggara pada Senin malam, 23 Juni 2025, di Desa Salim Pinim, Kecamatan Tanoh Alas.

Penangkapan berlangsung cepat dan senyap. Aparat yang telah memantau gerak-gerik tersangka selama dua hari terakhir menyamar sebagai warga sekitar. Begitu situasi dinilai aman, tersangka langsung diamankan tanpa perlawanan. Ia langsung digiring ke Mapolres Aceh Tenggara untuk menjalani pemeriksaan mendalam.

Tersangka sebelumnya telah ditetapkan sebagai Daftar Pencarian Orang (DPO) oleh kepolisian sejak insiden berdarah yang terjadi pada Senin pagi, 16 Juni 2025 lalu. Dalam kejadian yang menggemparkan Aceh Tenggara tersebut, lima orang dari satu keluarga ditemukan meninggal dunia di kediaman mereka, sementara satu korban lainnya selamat namun mengalami luka serius dan masih menjalani perawatan intensif di RSUD Haji Sahuddin Kutacane.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejak malam tragedi itu, warga hidup dalam rasa takut. Tak sedikit yang berjaga malam bergiliran, bahkan ada yang meninggalkan rumah untuk mengungsi ke tempat kerabat karena trauma dan khawatir pelaku masih berada di sekitar permukiman.

Kabar penangkapan tersangka menyebar cepat di media sosial dan aplikasi pesan. Beberapa foto memperlihatkan tersangka sedang dibawa petugas menyulut berbagai reaksi, mulai dari lega, haru, hingga kemarahan. Masyarakat berharap pelaku mendapat hukuman maksimal dan proses hukum berjalan cepat serta terbuka.

Camat Babul Rahmah, Rimandani Pagan SSTP, membenarkan kabar penangkapan tersebut. Menurutnya, pelaku merupakan sosok yang sempat dikenal oleh warga dan peristiwa pembunuhan itu membuat masyarakat sangat terpukul.

“Kami semua masih berduka. Tapi penangkapan ini membuat masyarakat sedikit lega. Sekarang saatnya menyerahkan segalanya kepada proses hukum,” ujar Rimandani,

Proses pencarian pelaku melibatkan tim khusus dari kepolisian yang menyisir wilayah-wilayah sulit diakses, termasuk kawasan hutan dan desa-desa pelosok yang tak memiliki jaringan komunikasi. Jejak pelarian pelaku diduga sempat berpindah-pindah sebelum akhirnya terlacak di Tanoh Alas.

Motif pelaku masih menjadi bagian dari penyidikan aktif. Meski belum dirilis secara resmi, sejumlah sumber menyebutkan ada kemungkinan latar belakang konflik keluarga atau persoalan pribadi yang melatarbelakangi aksi keji tersebut. Namun semua dugaan itu masih menunggu kejelasan dari hasil penyelidikan resmi pihak kepolisian.

Sementara itu, korban selamat yang kini masih dirawat diyakini akan menjadi saksi kunci dalam pengungkapan motif dan kronologi kejadian. Pihak rumah sakit melaporkan bahwa kondisi korban mulai membaik meski masih belum bisa berkomunikasi dengan lancar.

Desa Uning Sigurgur kini perlahan mulai memulihkan diri dari trauma mendalam. Rumah korban masih tampak sepi dan duka masih menyelimuti lingkungan sekitar. Masyarakat terus memberikan dukungan moral kepada keluarga besar korban dan berharap tragedi kelam itu menjadi yang terakhir di kampung mereka.

Pihak kepolisian belum menggelar konferensi pers resmi, namun menjanjikan keterbukaan informasi kepada publik dalam perkembangan kasus ini. Aparat juga menegaskan bahwa siapa pun yang terbukti membantu pelaku selama pelarian akan diproses sesuai hukum yang berlaku.

Penangkapan tersangka menjadi titik balik penting dalam upaya pencarian keadilan atas pembantaian yang menyita perhatian luas masyarakat. Kini, harapan tertuju pada ketegasan dan integritas penegak hukum untuk memastikan pelaku mempertanggungjawabkan perbuatannya sepenuhnya.

Laporan : Edi Saputra

Berita Terkait

Beredar Video Kritik Tajam Pelayanan RSUD H. Hasanuddin Kutacane, Diduga Abaikan Prosedur Medis Pasien Gula dan Paru-paru
Pemkab Aceh Tenggara Pastikan Pembayaran Siltap untuk Desa Lain Segera Dilakukan Begitu Dokumen Administrasi Lengkap
Skandal di Lawe Tawakh: Pj. Pengulu Dilaporkan ke Bupati, Dana Desa Dipertanyakan, Warga Menggugat
Polres Aceh Tenggara Gerebek Rumah Warga di Desa Ngkeran, Temukan Sabu, Bong, dan Puluhan Plastik Kosong
Ruko di Desa Pulonas Terbakar, BPBD Aceh Tenggara Gerak Cepat Padamkan Api
Dendam Terpendam Picu Tindakan Keji: Pembunuhan Berencana terhadap Paman, Sepupu, dan Tetangga Sendiri
Vonis 13 Tahun 4 Bulan Dijatuhkan untuk Ayah Tiri Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Anak
Sepuluh Pemuda Kutacane Desak Mahkamah Syar’iyah Provinsi Copot Kepala MS yang Diduga Tunda Vonis Rudapaksa

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 01:33 WIB

Aliansi Mahasiswa Riau Nyatakan Sikap Menolak Kehadiran Anggota DPR RI di Tengah Krisis Lingkungan Serius

Selasa, 8 Juli 2025 - 00:00 WIB

Kapolda Riau Hadiri Green Action di Unilak, Ajak Semua Pihak Tanam Komitmen Hijau untuk Masa Depan

Rabu, 2 Juli 2025 - 03:43 WIB

Ratusan Masyarakat Akan Turun ke Jalan, Tuntut Keadilan dalam Proses Penerimaan Siswa Baru di Riau

Senin, 30 Juni 2025 - 02:19 WIB

Ketua PWMOI Pekanbaru: Negara Harus Hadir untuk Anak Yatim Piatu agar Tidak Gagal Bersekolah

Sabtu, 14 Juni 2025 - 21:34 WIB

Ketua DPP AMI: Bantuan Gubernur Riau untuk Siswi Tak Mampu Bukan Sekadar Seragam, Tapi Penjaga Harapan Masa Depan Anak Bangsa

Rabu, 11 Juni 2025 - 16:09 WIB

Satgas PKH Tertibkan TNTN Riau: 81.793 Hektare Hutan Diselamatkan, Dugaan Korupsi dan Peran 406 Perusahaan Mulai Diusut

Rabu, 11 Juni 2025 - 16:07 WIB

Setelah TNTN Ditertibkan: 406 Perusahaan Terlibat, 64 Kabupaten Terdampak, dan 717 Ribu Hektare Dialihkan ke BUMN

Senin, 9 Juni 2025 - 10:47 WIB

Momen Kurban Idul Adha 1446 H di SMAN 8 Pekanbaru Jadi Wadah Menguatkan Rasa Empati dan Tanggung Jawab Sosial bagi Siswa

Berita Terbaru