KUTACENE | Widia Safira, siswi berprestasi lulusan SMA Negeri 1 Badar, Aceh Tenggara, secara resmi dinyatakan lulus dalam seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Gelombang I Universitas Gunung Leuser (UGL) Tahun Akademik 2025. Kepastian kelulusan tersebut tertuang dalam pengumuman resmi panitia PMB UGL yang dirilis pada 2 Juni 2025 dan menjadi kabar gembira bagi Widia serta keluarga besarnya.
Berdasarkan data yang dihimpun dari panitia seleksi, Widia mengikuti ujian masuk untuk Program Studi Agroteknologi (AGR), salah satu program unggulan di bawah naungan Fakultas Pertanian UGL. Dari total 32 peserta ujian di Ruang 9, sebanyak 30 orang dinyatakan lulus tanpa syarat, termasuk Widia Safira. Hasil ini menunjukkan bahwa Widia telah mampu memenuhi standar akademik dan administratif yang ditetapkan universitas.
Sebelum mengikuti ujian seleksi, Widia telah melalui proses administrasi awal sebagaimana diwajibkan pihak kampus. Ia melakukan pembayaran biaya pendaftaran sebesar Rp200.000 dan menyerahkan berbagai dokumen penting, seperti fotokopi ijazah terakhir yang telah dilegalisir, pasfoto berwarna dalam berbagai ukuran, serta formulir isian data pribadi. Bukti pembayaran tersebut diterbitkan oleh pihak Universitas Gunung Leuser pada 26 Mei 2025 sebagai tanda bahwa Widia telah resmi terdaftar sebagai peserta PMB.
Widia Safira diketahui lahir di Tanjung Lama pada 12 Agustus 2007 dan berdomisili di Desa Tanjung Baru, Kecamatan Babussalam, Kabupaten Aceh Tenggara. Dengan kelulusan ini, ia diwajibkan melakukan registrasi ulang sebagai mahasiswa baru pada tanggal 3 hingga 13 Juni 2025. Proses registrasi dilakukan di bagian keuangan yang terletak di lantai II Gedung Rektorat Universitas Gunung Leuser, dan menjadi tahapan krusial sebelum status mahasiswa baru dinyatakan sah.
Ketua PMB UGL Tahun 2025, Bahrul Ilmi, S.IP., M.M., menegaskan dalam surat pengumuman resminya bahwa seluruh peserta yang telah lulus seleksi wajib mengikuti proses registrasi ulang sesuai jadwal. Jika tidak melakukannya, peserta akan dianggap mengundurkan diri dan kehilangan haknya untuk diterima sebagai mahasiswa. Hal ini ditegaskan untuk menjaga tertib administrasi dan memberikan kesempatan kepada peserta lainnya di gelombang berikutnya.
Universitas Gunung Leuser sendiri merupakan salah satu institusi pendidikan tinggi swasta terkemuka di Aceh Tenggara. Berdiri berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 41/D/O/2011 tanggal 3 Maret 2011, UGL telah melahirkan ribuan alumni yang tersebar di berbagai bidang profesi dan sektor pembangunan daerah.
Kelulusan Widia Safira menjadi salah satu bukti bahwa Universitas Gunung Leuser terus membuka peluang pendidikan tinggi yang berkualitas bagi putra-putri daerah. Diharapkan, melalui pendidikan di UGL, Widia dapat mengembangkan potensi akademiknya serta turut berkontribusi dalam pembangunan sektor pertanian dan ketahanan pangan, khususnya di wilayah Aceh Tenggara dan sekitarnya.
(Laporan: Salihan Beruh)