Penulis: Abdiansyah
GAYO LUES – Suasana khidmat menyelimuti Masjid Al-Kautsar di Desa Raklunung, Senin (26/05/2025), saat ratusan penghafal Al-Qur’an dari dalam dan luar Kabupaten Gayo Lues berkumpul mengikuti seleksi penerimaan beasiswa Hafidz/Hafidzah. Kegiatan ini digagas oleh Dinas Syariat Islam (DSI) Kabupaten Gayo Lues sebagai bentuk komitmen melahirkan generasi Qur’ani yang cerdas dan berakhlak mulia.
Antusiasme peserta begitu besar. Tercatat sebanyak 346 peserta mengikuti proses seleksi, terdiri dari 223 peserta dari dalam daerah dan 123 peserta dari luar daerah. Target penerimaan adalah 203 orang Hafidz/Hafidzah, dengan minimal hafalan 10 juz. Mereka merupakan para pelajar dan santri dari berbagai lembaga pendidikan, baik yang berada di Gayo Lues maupun yang menuntut ilmu di luar kabupaten.
Seleksi dilaksanakan secara bertahap di tiga kecamatan: Blangkejeren, Blangpegayon, dan Rikit Gaib. DSI telah menunjuk empat orang penguji profesional yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Gayo Lues untuk memastikan seleksi berjalan objektif dan berkualitas.
Dalam seleksi, para peserta diuji kemampuan hafalannya dengan metode acak. Para penguji akan membacakan potongan ayat dari Al-Qur’an, lalu peserta diminta menyambungnya sesuai hafalan yang dimiliki. Penguasaan tajwid, kefasihan, serta ketepatan dalam pelafalan menjadi komponen penting penilaian.
Bagi peserta yang berasal dari luar Gayo Lues, DSI memberikan fleksibilitas dengan membuka ruang seleksi secara daring. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah dalam menjangkau dan memfasilitasi seluruh putra-putri Gayo Lues yang sedang menempuh pendidikan di luar kota namun tetap konsisten menjaga hafalan Al-Qur’an.
Pantauan tim media di lokasi menunjukkan para peserta terlihat sabar menunggu giliran sambil terus memperdalam hafalan masing-masing. Sebagian bahkan tak henti-henti memeluk mushaf Al-Qur’an, membacanya berulang kali seolah enggan melepaskan setiap ayat dari ingatan dan hati.
Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Gayo Lues menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari visi pemerintah daerah untuk membangun SDM Islami dan menumbuhkan rasa cinta terhadap Al-Qur’an sejak dini. Beasiswa ini tidak hanya menjadi bentuk penghargaan terhadap para Hafidz, namun juga upaya strategis melahirkan generasi pemimpin masa depan yang berakhlak dan berintegritas tinggi.
“Anak-anak kita yang menjadi Hafidz dan Hafidzah ini adalah aset bangsa dan daerah. Mereka bukan hanya menghafal, tapi juga harus mampu menjadi panutan dan pembawa cahaya di lingkungannya,” ujar Kepala DSI dalam keterangannya.
Hasil seleksi akan diumumkan setelah seluruh proses tahapan selesai dilaksanakan. Peserta yang dinyatakan lolos nantinya akan menerima beasiswa dan pembinaan lanjutan dari pemerintah daerah. DSI berharap agar ke depan program ini terus berkembang dan menjadi pemantik semangat bagi generasi muda Gayo Lues untuk lebih mencintai dan mendalami Al-Qur’an.
Kegiatan ini sekaligus menegaskan bahwa di tengah tantangan zaman, Gayo Lues tetap berkomitmen menjadi wilayah yang menumbuhkan peradaban Qur’ani dan menjadikan hafidz-hafidzah sebagai pilar spiritual dan moral dalam membangun daerah. (*)